Ujian nasional akan menggunakan sistem komputer atau disebut dengan "computer-based test" untuk menghemat biaya serta menjamin pelaksanaan yang jujur, bersih, dan fleksibel. Hal ini dikemukakan
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam, Sabtu (24/1/2015), di Jakarta.
Mulai tahun ini akan dilakukan perintisan atau uji coba ujian nasional (UN) dengan target beberapa sekolah pada setiap jenjang di setiap provinsi. Untuk tahun-tahun berikutnya, UN dengan sistem komputer akan dilakukan dengan cakupan lebih luas di 34 provinsi pada jenjang SMP/MTs, SMA/MA, SMK, serta Paket B dan C. Soal-soalnya sama atau setara dengan tes berbasis kertas (paper-based test). Tes model ini bermanfaat untuk meningkatkan mutu, fleksibilitas, dan keandalan ujian nasional. Proses pengadaannya juga diharapkan lebih lancar."Hasilnya juga bisa lebih rinci dan lebih cepat diperoleh murid, orangtua, dan
sekolah," ujarnya.
Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan Bambang Suryadi menambahkan, tahun ini sudah dimulai uji coba UN dengan sistem komputer. Kriteria sekolah yang akan menyelenggarakan UN dengan sistem komputer akan dituangkan dalam petunjuk teknis.
"Nanti semua dijelaskan dalam pos dan petunjuk teknis. Sedang kami sempurnakan," ujarnya.
Dalam konferensi pers UN, Jumat lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, tahun depan diharapkan akan ada pusat
ujian atau tes.
Jika sudah ada pusat tes, diharapkan ke depan tidak perlu ada lagi pelaksanaan UN yang serempak pada satu hari di seluruh Indonesia. Jika UN bisa diselenggarakan dengan komputer, sekolah hanya perlu menentukan jadwalnya, lalu mengambil ujian sesuai jadwal masing-masing. (Baca:
Dapodik News)
Sumber: Tribunnews.com